Candi Singosari terletak di desa Candirenggo, Kec. Singosari, Kab.
Malangl Lokasi candi mudah dicapai karena berada tidak jauh dari jalan
raya Malang-Surabaya di dekat pasar Singosari. Terdapat gapura yang
konon dahulunya adalah gapura Kraton Singosari. Candi ini ditemukan pada
tahun 1801 oleh gubernur Pantai Timur Laut Jawa, Nicolous Engelhard.
Candi Singosari dahulu memiliki
beberapa nama; Candi Menara, Candi Cella, Candi Renggo, Candi Cungkup,
hingga akhirnya diberi nama Candi Singosari. Candi Singosari memiliki
corak Siwaisme, dahulu ada patung Kertanegara yang beragama Siwaisme dan
Budhisme aliran Tantra. Juga ditemukan Arca Prajnaparamita yan terkenal
karena keindahannya dan kehalusannya.
Arca Prajnaparamita yang
ditemukan di Singosari adalah salah satu arca yang terindah. Wajahnya
tampak sangat cantik tenang pebuh kedamaian, selain itu juga memiliki
penampilan yang sangat luar biasa. Bagi orang yang memandangnya akan
kagum dan memberikan rasa kesejukan.
Arca ini pernah dibawa ke Belanda dan
disimpan di Leiden sebagai benda yang berharga, namun pada tahun 1978
dikembalikan ke Indonesia dan di simpan di Musium Nasional.
Para ahli sejarah memperkirakan
bahwa patung tersebut adalah Arca Pemakaman Ken Dedes. Wanita yang
cantik yang menurunkan Raja-raja Wangsa Rajasa. Namun ada juga para ahli
sejarah yang memperkirakan bahwa patung tersebut adalah Arca Pemakaman
puteri Gayatri, puteri bungsu Kertanegara yang terkenal akan
kecantikannya.
Prajnaparamita adalah adalah
bagian dari ajaran Budhisme aliran Tantra mengenai kesempurnaan. Ajaran
tersebut bertujuan untuk mencapai pembebasan (Kasunyatan). Ajaran ini
menekankan peranan psikofisis, dengan tehnik yoga dan mantra yang
terdapat di dalam tulisan Prajnaparanita menjadi sangat penting dan
diwujudkan dalam pribadi seorang Dewi yang sempurna dalam kebijakan.
Dengan demikian tidak mengherankan bila ekspresi patung ini akan
meneghanyutkan dan menyejukkan bagi orang yang memandangnya.
Bus atau kendaraan jurusan Malang - Surabaya turun di Pasar Malang.Berjalan kaki sekitar 200 meter
Tidak ada komentar:
Posting Komentar